Sunday, May 19, 2013

Self Review (Make-up Practice, My Step of Becoming Real Make Up Artist)

Saya ngerasa make up mata yang ini kurang pekat hitamnya dan masih kurang pas pengaplikasian eye shadownya pada bagian mata. Pingin dramatic smokey eyes tapi ga dapet.
Note to myself: latihan lagi untuk macam seperti ini

Friday, April 12, 2013

Tears (not) Drop

Pernah ga sih kalian ngerasain pingin nangiis banget tp air mata ga keluar, padahal dada udah nyeseeekk bgt. Tapi lo sendiri jg ga tau apa yg bikin lo pingin nangis :(

Itu yang lagi gw rasain malam ini. Mau tidur ngga bisa, kayak numpuk aja pikiran. Ohhh mungkin ini pingin nangis karena pikiran2 tersebut?? Bisa jadi.

Semoga semua yang gw pikirin ini segera ada jalan keluarnya. Tapi kayaknya karena pengaruh mau dapet juga deh nih. Biasa deehh..jadi lebih sensi :)

Tuesday, December 7, 2010

Cewek = Harus Bisa Masak?

Sebagai cewek, stempel kalo cewek itu harus bisa ngurus dapur, melekaaaatt banget. Dalam artian, cewek harus bisa masak!! Nah loh. Masalahnya gw ngga bisa masak. Sebenernya ada banget keinginan untuk bisa masak ini itu. Nyobain resep ini itu. Bikin kue ini itu. Bikin roti ini itu. Bikin hidangan ini itu. Apalagi melihat kenyataan kalau semua keluarga inti gw pada bisa masak (termasuk bokap dan mas gw yang notabene seorang cowok!!). Lalu, gw jadi sering mikir, “Sebenernya alasan utama yang bikin gw ngga bisa masak tuh apa yah?”. Dan pada akhirnya gw berhasil menemukan faktor-faktor kenapa gw bisa sampe ngga bisa masak. Faktor-faktor itu antara lain:
1. Males (yeahhh! Maunya terima jadi, typical orang ngga mau repot. Unfortunately, it’s me!)
2. Traumatik masa lalu (kakak gw yang cewek yang nyadarin gw akan adanya faktor ini and I think she's right)
Well, kayaknya itu doank deh faktornya. Hehehe. Tapi, mbak gw *mbak (kakak) bukan mbak (PRT)* membesarkan hati gw dengan bilang gini: “Nanti kalo kamu udah nikah juga lama-lama bisa masak kok. Mama aja dulu waktu baru nikah ngga bisa masak, yang ngajarin masak malah Papa. Ibu *panggilan mertuanya mbak gw* juga ngga bisa masak. Jadi tenang aja, tar ada waktunya.”
Hmmm, we’ll see

STEREOTYPE WANITA DI MATA MEDIA

Gw masih sering terjebak deh sama stereotype-stereotype yang ada di media mengenai definisi kecantikan wanita. Ada saatnya dimana gw kurang nyaman dengan keberadaan stereotype itu. Tapi, banyak juga orang di sekeliling gw yang dengan tegasnya menolak doktrin-doktrin tersebut sehingga membuat gw keep on struggle to be proud of my body. Sebenarnya, hal ini sangat berpengaruh terhadap kekuatan jiwa kita, sadar atau ngga sadar.

Gila emang. Stereotype mengenai wanita itu bisa menciutkan tingkat kepercayaan diri seseorang, sampai-sampai bisa membuat seorang cewek tidak menjadi dirinya sendiri dan selalu berusaha seperti ’orang lain’ yang dikatakan oleh media. Damn. But it does really happened in our real life. Sampai-sampai wanita-wanita Asia, *contoh lebih spesifiknya Indonesia* sempat mengalami tren berbondong-bondong pergi ke salon untuk melakukan rebonding atau teknologi terbarunya yaitu smoothing atau yang lebih mahal lagi yaitu hair extenso (hair extenso is different with hair extension). Produk-produk pemutih dari berbagai harga, merek, dan berbagai bentuk, laku di pasaran. Dari mulai yang lulus uji coba BPOM sampai yang ngga lulus BPOM tapi tetep dipalsuin. Udah gitu begonya lagi, ada aja yang beli. Tolol!!!
Padahal yah, gw pernah dapet info kalo kandungan produk pemutih yang murah-murah dan kebanyakan dari China itu *ngga juga deng, banyak juga buatan asli warga kita alias dipalsuin bo!!$ mengandung mercury, api soda (KOH), texapon, steric acid, dll. Padahal yah, api soda kalo dipakai dalam kadar tertentu bisa untuk ngelupasin cat di badan mobil loh. Parah kan. Bayangin donk kalo bahan seberbahaya itu dipakein ke kulit muka kita. Idiiih, amit-amit deh.

Selain itu, ngga sedikit cewek-cewek yang rela ngga makan demi mencapai tubuh yang kering kerontang *menurut gw loh! Abisnya suka pada berlebihan deh, udah kurus masih mau dikurusin lagi, mau jadi kerangka berjalan??*. Selain itu beberapa orang rela memuntahkan makanannya. Umm mungkin supaya badannya sakit kali tuh, sengaja biar ngga dapet gizi. Bodoh!!! Ada juga produk diet yang menyuruh kita hanya minum susu dan soup di pagi hari, dua keping biskuit sebagai camilan, siang gw lupa, camilan sore gw juga lupa, dan malam hari susu lagi plus satu buah apel. Oh God, dunia ini ngga sehampa itu makanannya. Bisa ngiler melulu kalo makanan tiap hari hanya seputar itu aja. Kalau emang mau diet mbok ya diet yang sehat. Pagi tetap sarapan. Siang makan dengan porsi yang normal. Malam porsi makan sedikit, cenderung kurangi kandungan karbohidrat atau hanya makan buah *ini beralasan loh, karena pada malam hari kegiatan tidak sepadat siang hari sehingga asupan zat tenaga tidak perlu terlalu besar. Kurangi camilan-camilan ngga sehat. Kurangi junk food. Kurangi gorengan. *Ingat loh, gw bilang kan kurangi, BUKAN TIDAK SAMA SEKALI* Dan tidak lupa iringi dengan olah raga *yeah,, I miss swimming badly*

Terus cewek-cewek di negara empat musim justru pingin mencoklatkan kuiltnya yang udah putih. *At the other words, they don’t feel comfort with their skin tone* Mereka berlomba-lomba menjemurkan badan mereka supaya terlihat lebih gelap, tidak putih, pokoknya so asian skin color lah. Jadi, intinya apa yang mereka inginkan justru ada pada tubuh kita sebagai cewek Asia yang berkulit coklat sawo matang. Nobody’s perfect right??

So, what do you think of the definition of beautiful in mass media?? Will you believe on them? Think by yourself…

Pertumbuhan Panjang Kaki Kita Berhenti di Umur Berapa Sih??

Mungkin ngga sih di umur gw yang early twenty ini, ukuran kaki gw bertambah lagi? Kalo gw pake sepatu kok gw ngerasa jari manis dan jari tengah gw khususnya, harus berkorban sedikit menahan rasa sakit akibat mentok sama dinding sepatu ya? Padahal itu udah ukuran yang biasanya *kalo ngga 40 atau 41*. Atau jangan-jangan, yang bertambah panjang hanya kedua jari kaki tersebut ya? Sedangkan untuk ukuran secara menyeluruh a.k.a panjang dari ujung belakang kaki sampai ujung jempol kaki masih segitu-segitu aja. Ahhhh, tambah susah deh nih nyari sepatu yang pas. Apa gw harus buka pabrik sepatu rumahan, biar bisa memenuhi pasokan sepatu-sepatu gw sekaligus melayani pesanan-pesanan sepatu orang-orang, biar kaki mereka tampil cantik dengan sepatu atau sandal yang lagi in tapi tanpa biaya yang mahal. *business instinct mode: ON*.

Naik kereta api,,tuuut,,tuuut,,tuuut,,siiiapa hendak turut?

Waktu gw lagi nunggu kereta di stasiun Cikini, lewat beberapa rangkaian kereta antar kota. Saat itu juga, hati gw kangeeeeen banget untuk naik kereta antar kota itu. Dulu waktu gw TK atau SD, gw biasanya suka naik kereta antar kota itu ke Surabaya, ke tempat kota asal nyokap gw.

Walaupun kereta antar kota itu udah berlalu dari hadapan gw di stasiun Cikini kala itu, tapi pikiran gw masih menerawang mengingat kenangan menyenangkan pergi keluar kota menggunakan kereta. Dulu, pasti gw selalu memilih untuk duduk di dekat jendela. Kadang gw berdiri di bangku gw untuk mengintip aktivitas bangku belakang gw. Ada serombongan keluarga. Entah mungkin karena dia melihat muka gw yang innocent dan lucu *huweek* maka gw dikasih coklat. Ahhhaaaahah. Senang bukan main *norak ya? Dasar anak kecil*. Dan menurut gw menyenangkan banget pergi keluar koa menggunakan kereta. Oh iya, gw juga jadi ingat novel 5 cm. Dalam novel itu, sekelompok anak muda yang bersahabat, terdiri dari 3 orang cowok dan 2 orang cewek *kalo salah harap dikoreksi ya?* yang pergi ke sebuah kota di Jawa Timur menggunakan kereta. Pasti seru banget deh. Gw jadi ngebayangin gw dan teman-teman gw pergi ke kota mana gitu dengan memanfaatkan jasa kereta tersebut. Wooow, serunya.

Lalu, setelah ngobrol dengan seorang sahabat, kami menghayal benar-benar membuat rencana trip itu. Dari sekedar share ke sahabat gw itu kalau gw kangeeen banget naik kereta api antar kota sampai akhirnya obrolan kita berkembang membahas tentang asyiknya jadi backpacker *selama ini gw ngga ingin jadi backpacker, gw maunya everything is well-prepared, mulai dari akomodasi, dll*. Kami berandai-andai kita backpack-an ke Bandung. Eh tapi, kok nanggung ya? Jadinya, khayalan terbang jauh lagi dengan backpack-an ke Bali, melalui jalur darat dan laut, tanpa jalur udara. Lalu, kami mikir lagi, kok modalnya jadi gede ya. Daan lagi-lagi terinspirasi dari buku 5 cm, kita berandai-andai lagi kalau backpack-an ke gunung Bromo. Selain berdasarkan pengalaman gw juga kalo disana indaaaaah banget pemandangannya. Kalo di buku 5 cm sih, para sekelompok sahabat itu perginya ke gunung Rinjani.
Hmmm, hayu atuh kita kemanaaaa gitu naik kereta!!

There are places I remember
All my life, though some have changed
Some forever not for better
Some have gone and some remain
All these places had their moments
With lovers and friends
I still can recall
Some are dead and some are living
In my life I've loved them all
(The Beatles - In My Life)

Quote

Single doesn’t always mean lonely and Relationship doesn’t always mean happy